Live Streaming
Di dunia maya yang luas, di balik layar sentuhnya, dua hati yang tak pernah bertemu dalam kehidupan nyata saling terhubung melalui Instagram. Bermula saat sang pria berbagi cerita di Instagram berupa ukiran indah sebuah nama sang wanita di atas pasir pantai nan indah di daerah ufuk timur Indonesia yaitu kota Manokwari. hubungan singkat ditahun 2017 yg sempat membeku, akhir nya mencair pada tahun 2022 saat sang pria melewati kota kecil yang indah seperti namanya yaitu bumiayu. Komunikasi yg terjalin di balik layar sentuhnya akhir nya mempertemu dua insan yang terpisah oleh ruang dan waktu.
“Jodoh ada di tangan Tuhan”. Itu sebuah pepatah klasik yang biasa kita dengar. Artinya, manusia tidak pernah tahu ‘siapa’ jodohnya. Manusia hanya sebatas berusaha melalui pergaulan dengan lawan jenisnya. Diawali dengan pendekatan/pdkt, perkenalan kemudian pacaran. Kalau jodoh dilanjutkan ke pelaminan. Semuanya melalui proses entah itu singkat atau lama; entah itu langsung atau tidak. Ada juga pepatah lain ‘Cinta tak perlu dicari, nanti dia akan datang sendiri’. Artinya, manusia tidak pernah tahu ‘kapan’ mendapatkannya. Dia datang tanpa direncanakan, diduga atau dipikirkan sebelumnya. Dia datang kapan saja secara tiba-tiba atau secara kebetulan.
Perjalanan cinta dan jodoh kami seperti dua pepatah klasik di atas. Cinta kami datangnya tak terduga; tak direncanakan sebelumnya. Tak pernah terbayangkan bagaimana awal pertemuan cinta kami.
Sederhana dan alami. Singkat dan berkesan. Dari mata turun ke hati.
Awal cinta kami bukan di tempat romantis seperti taman yang indah; bukan di tempat lukis; bukan juga tempat sepi. Tapi tempat yg mempunyai makanan khas yg enak-enak. Kota Makassar yaitu Provinsi Sulawesi Selatan adalah tempat bersejarah karena dari situlah awal cinta kami bersemi. Cinta itu datang memang tak memandang waktu dan tempat; mengatasi ruang dan waktu. Tergantung perasaan hati kita merasakan sekaligus meresponnya. Kalau hati kita merasa ada sentuhan meski kecil harus direspon untuk menerima getaran cinta itu. Jangan disia-siakan sebab perasaan seperti itu mungkin hanya datang sekali itu saja.
Selanjutnya, kami jalani proses pacaran seperti air mengalir. Dan proses ini pun tidak selalu berjalan mulus; tidak saja rasa saling sayang dan bahagia tapi juga ada rasa benci, jengkel terkadang juga dengan airmata karena sakit hati. Semua itu mendewasakan cinta kami. Proses yang berjalan hampir 2 tahun ini sampailah kami pada titik puncak untuk menentukan keputusan penting bahwa masing masing kami adalah jodoh. Jodoh yang diberikan Tuhan sendiri melalui ikatan pernikahan suci tanggal 03 November 2023.
Cinta itu adalah anugerah Tuhan. Setiap hari aku bersujud dan berdo’a kepada Tuhan, dan kini Dia menganugerahkan cinta itu yaitu: kamu! (Diar Aofany)
Wedding Gift
Matikan Dark Mode
Supaya tampilan website tidak berubah
harap matikan fitur dark mode pada ponsel anda